Search This Blog

Sunday 27 March 2011

Tanda-Tanda iman kita lemah...

1. Ketika hati Anda terasa begitu keras dan kaku.
Sampai menyaksikan orang mati terkujur kaku pun tidak dapat menasihati hati Anda. Bahkan, ketika ikut mengangkat si mayat dan menguruknya dengan tanah. Hati-hatilah! Jangan sampai Anda masuk ke dalam ayat ini, “Kemudian setelah itu hatimu menjadi keras seperti batu, bahkan lebih keras lagi.” (Al-Baqarah: 74)

2.. Ketika Anda tidak tekun dalam beribadah.
Tidak khusyuk dalam solat. Meremehkan membaca Al-Qur’an. Melamun dalam doa. Semua dilakukan sebagai rutin harian dan refleksi hafal karena kebiasaan saja.Beribadah tanpa roh. Ketahuilah! Rasulullah saw. berkata, “Tidak akan diterima doa dari hati yang lalai dan main-main.” (Tirmidzi, hadits  3479)

4. Ketika Anda terasa malas untuk melakukan ketaatan dan ibadah.
 Bahkan, meremehkannya. Tidak solat di awal waktu. Mengerjakan solat ketika waktu solat  da nk habeh. Menunda-nunda pergi haji padahal sihat, waktu, dan duit ada. Menunda-nunda pergi solat Jum’at dan lebih suka barisan solat yang paling belakang. Waspadalah jika Anda berprinsip, datang paling lewat, pulang paling cepat. Ketahuilah, Rasulullah saw. bersabda, “Masih ada saja segolongan orang yang menunda-nunda mengikuti shaff pertama, sehingga Allah pun menunda kedatangan mereka yg ada di dalam neraka.” (Abu Daud, hadits nomor 679)
Allah swt. menyebut sifat malas seperti itu sebagai sifat orang-orang munafik. “Dan, apabila mereka berdiri untuk shalat, mereka berdiri dengan malas.”

5. Ketika hati Anda tidak merasa lapang.
Dada terasa sesak, perangai berubah, berasa lain dengan tingkah laku orang di sekitar Anda. Suka  buat hal-hal kecil n remeh-temeh. Ketahuilah, Rasulullah saw. berkata, “Iman itu adalah kesabaran dan kelapangan hati.” (As-Silsilah Ash-Shahihah, nomor 554)

6. Ketika Anda tidak tersentuh oleh kandungan ayat-ayat Al-Qur’an.
Tidak gembira dgn ayat-ayat yang mgandungi  janji-janji Allah. Tidak takut dengan ayat-ayat ancaman. Tidak takot kala mendengar ayat-ayat perintah.rasa besa ja saat membaca ayat-ayat bersifat kiamat dan neraka. Hati-hatilah, jika Anda merasa bosan dan malas untuk mendengarkan atau membaca Al-Qur’an. Jangan sampai Anda membuka mushhaf, tapi di saat yang sama melalaikan isinya.
Ketahuilah, Allah swt. berfirman, “Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal. ” (Al-Anfal:2)
7. Ketika Anda melalaikan Allah dalam hal berdzikir dan berdoa kepada-Nya.
Sehingga Anda merasa berdzikir adalah pekerjaan yang paling berat. Jika mengangkat tangan untuk berdoa, secepat itu pula Anda menangkupkan tangan dan menyudahinya. Hati-hatilah! Jika hal ini telah menjadi karakter Anda. Sebab, Allah telah mensifati orang-orang munafik dengan firman-Nya, “Dan, mereka tidak menyebut Allah kecuali hanya sedikit sekali.” (An-Nisa:142)

8. Ketika Anda tidak merasa marah ketika menyaksikan dengan mata kepala sendiri pelanggaran terhadap hal-hal yang diharamkan Allah.
Ghairah Anda padam. Anggota tubuh Anda tidak tergerak untuk melakukan nahi munkar. Bahkan, raut muka Anda pun tidak berubah sama sekali.
Ingatlah, pesan Rasulullah saw. ini, “Barangsiapa di antara kalian yang melihat kemungkaran, maka hendaklah ia mengubah kemungkaran itu dengan tangannya. Jika tidak mampu, maka dengan lisannya. Kalau tidak sanggup, maka dengan hatinya, dan ini adalah selemah-lemahnya iman.” (Bukhari, hadits 903 dan Muslim, hadits  70)

9. Ketika Anda gilakan kuasa dan suka publisiti.
Gila kedudukan, tampil sebagai pemimpin tanpa ada kemampuan dan tanggung jawab. Suka menyuruh orang lain berdiri ketika dia datang, hanya untuk mengenyangkan jiwa yang sakit.
Allah berfirman, “Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (Luqman:18)
“Jika kamu sekalian menghendaki, akan kukabarkan kepadamu tentang kepemimpinan dan apa kepemimpinan itu. Pada awalnya ia adalah cela, keduanya ia adalah penyesalan, dan ketiganya ia adalah azab hati kiamat, kecuali orang yang adil.” (Shahihul Jami, 1420).
Untuk orang yang tidak tahu malu seperti ini, perlu diingatkan sabda Rasulullah saw. yang berbunyi, “Iman mempunyai tujuh puluh lebih, atau enam puluh lebih cabang. Yang paling utama adalah ucapan `Laa ilaaha illallah’, dan yang paling rendah adalah menghilangkan sesuatu yang mengganggu dari jalanan. Dan malu adalah salah satu cabang dari keimanan.” (Bukhari, hadits nomor 8, dan Muslim, hadits nomor 50)

10. Ketika Anda bakhil dan kikir. 

Ingatlah perkataan Rasulullah saw. ini, “Sifat bakhil dan iman tidak akan bersatu dalam hati seorang hamba selama-lamanya. ” (Shahihul Jami’, 2678)



No comments:

Post a Comment